Ajeng membasuh wajahnya berkali-kali. Tangannya sampai mengkerut karena terlalu lama terkena air. Bayangan Frederick menebas kepala Albert terngiang-ngiang di kepalanya. Ajeng seperti melihat darah masih mengotori wajahnya sampai dia kembali membasuh wajahnya. "Ajeng!! apa kau ada di dalam?! " tanya Frederick dari luar sambil menggedor-gedorkan pintu kamar mandi. "Tinggalkan aku sendiri!! " seru Ajeng ketakutan. Dia teringat di malam saat orang tua dan adiknya dihabisi oleh orang-orang jahat itu. Ajeng mengingat dengan jelas netra kebiruan orang yang sudah membunuh keluarganya. Dia melihat sorot mata yang sama dengan mata suaminya sendiri. Jadi orang-orang Belanda itulah yang sudah membunuh keluarganya. "Ajeng!! aku minta maaf tolong maafkan aku!! harusnya aku tidak membawamu. Aku ti