60. Sisa Bara yang Harus Padam

1635 Kata

Suara tawa anak-anak masih terdengar samar di kepala Maxwell saat dia menutup pintu mobil sport-nya dengan kasar. Aroma parfum Sharon masih membekas samar di pikirannya, seperti jejak lembut yang menampar egonya. Dia sudah merancang segalanya, pendekatan yang bertahap, permainan emosi, dan timing yang sempurna. Tapi semua buyar dalam satu siang oleh kedatangan Marvel. Bukan hanya gagal mencuri perhatian Sharon, dia bahkan kehilangan momentum. Malu, Marvel tak menampar wajahnya, namun egonya, cara dia menarik tangan Sharon, membawanya ke mobil tanpa banyak bicara membuat Maxwell jelas merasa kalah. Samantha, Angela, dan Cathy yang semula berdiri di sekelilingnya pun segera berpaling darinya usai kejadian itu. Mereka bergegas membantu anak-anak panti, berpura-pura seolah Maxwell tak pernah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN