Selamat membaca! Rafka mulai melangkahkan kedua kakinya menuju Nadia yang masih berdiri di depan pintu bathroom. Seringai tipis masih tercetak jelas menghiasi wajah Rafka dengan kedua mata yang menatap nanar. "Rafka…" setibanya Rafka di hadapannya, Nadia langsung menghambur dalam pelukan pria itu. Ia mendekap erat-erat tubuh pria yang sangat dirindukannya. Tak ingin tubuhnya disentuh oleh wanita rubah seperti Nadia, Rafka langsung mengurai pelukan wanita itu dan menarik kedua tangannya, lalu mendorongnya dengan kasar hingga tubuh ramping itu terpental sampai ke atas ranjang. Nadia berteriak histeris mendapat perlakuan kasar seperti itu dari Rafka, ia tak mengerti kenapa Rafka berubah sedemikian karena sampai saat ini Nadia tidak mengetahui bagaimana nasib Bagas Prasetya yang sudah di