Tak lama kemudian Dokter Tomi pun telah selesai membuka perban yang membalut kedua mata Bintang. Dengan aba-abanya gadis kecil itu diminta untuk membuka mata perlahan demi perlahan. "Bintang, dalam hitungan ketiga kamu buka mata ya. 1… 2… 3…" Bintang pun mulai mengerjapkan matanya pelan-pelan, berusaha menangkap cahaya yang terang dalam ruangan tersebut. Dan kedua matanya berfungsi dengan sangat baik karena ia berhasil melihat sosok Alissa yang pertama kali ditangkap oleh kedua matanya. Tak ada kata yang mampu menggambarkan betapa bahagianya Bintang saat ini, begitupun dengan Alissa, Rafka dan juga Ririn. Akhirnya penderitaan Bintang selama beberapa bulan ini berakhir dan berganti dengan kebahagiaan. "Bunda…" panggil Bintang dengan suaranya yang lirih. Rasanya ini seperti mimpi, kar

