Setibanya di Surabaya, Rafka langsung disibukkan dengan aktivitasnya hingga ia tidak sempat untuk mengabari Alissa, mengingat ia pergi tanpa Revan karena asistennya itu pun sibuk menghandle seluruh pekerjaannya di Jakarta. Hal itulah yang membuat Alissa merasa tidak enak hati, karena baru beberapa jam berpisah Rafka seakan lupa dengannya. Bahkan sampai malam datang menyapa, hingga bulan menggantikan posisi matahari untuk tetap menyinari bumi, tetapi Rafka tak kunjung memberinya kabar. “Mas Rafka itu kenapa sih? Kenapa pesanku dari tadi siang masih belum dibaca-baca juga sampai sekarang? Sebenarnya dia itu lagi ngapain di sana, dan sesibuk apa dia sampai lupa buat ngabarin aku!” batin Alissa yang sejak tadi terus bertanya-tanya sambil menggenggam ponselnya, berharap benda pipih itu berder

