Karin berjalan cepat menuju pintu apartemennya dengan wajah penasaran siapa yang datang. Dengan cepat ia membuka pintu. Wajah Karin tampak kaget melihat Jeni sudah berdiri dihadapannya sekarang, bukan masalah kehadiran Jeni, namun keadaan Jeni yang terlihat kacau lah yang membuat Karin kaget. "Jeni?" "Ak..,aku bboleh masuk kan?" Jeni terdengar bicara terbata-bata karena seolah sedang menahan sesuatu. Dengan cepat Karin mengangguk dan meraih tangan Jeni untuk membawanya masuk ke dalam. Karin segera menutup pintu dan saat ia berbalik, Jeni masih memunggunginya, dan terlihat sebuah getaran disana. "Je, ada apa?" tanya Karin lembut seraya berjalan kehadapan Jeni. Jeni tak menjawab, ia mengalihkan pandangannya ke langit-langit, namun setetes air mata lolos juga dari matanya,