Harapan Besar Seorang Anak

1302 Kata

Menyandarkan punggungnya yang lelah di dinding, tangan Apia membungkam bibirnya sendiri agar tak mengeluarkan isak tangis yang dapat didengar orang lain. Apia tak ingin orang lain mengetahui hidupnya yang sebenarnya, hidupnya yang nelangsa. ‘Riga punya ayah. Maafkan Ibu karena selamanya Ayah Riga tidak akan pernah mengetahui bahwa Riga ada di dunia ini,’ batin Apia menahan sesak di dad4nya. Beginilah dirinya yang sebenarnya, rapuh. Apia tampak kuat hanya agar orang lain tak mengasihaninya karena ia tak suka dikasihani. Saat Apia berusaha menghentikan tangisnya, sebuah tangan lembut mengelus pundaknya, membuat Apia segera memalingkan badan ke arah yang berlawanan agar orang tersebut tidak melihat air matanya yang masih menetes dengan derasnya. “Kamu masih punya hati, Apia. Menangis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN