Empat Mata

1223 Kata

"Saya tahu kalian akan pergi, tapi beri saya kesempatan barang beberapa menit saja untuk berbicara empat mata dengan Apia." Entah datang darimana dan dari kapan? Tiba-tiba saja Dokter Rain berdiri tegak di hadapan Apia dan Dina, menghadang keduanya. Sementara Akbar—Suami Dina—dan Dio—Anak Dina dan Akbar—sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil. Apia menatap Dina, bermaksud mencari jawaban apakah ia diperbolehkan berbicara empat mata dengan Dokter Rain atau tidak? Tepat saat itu, Dina menganggukkan kepalanya. Tersenyum tipis. Mengizinkan Apia berbicara empat mata dengan sang dokter yang mungkin merupakan pujaan hatinya. Namun Apia enggan mengakui perasaannya. "Saya tunggu di mobil ya, Pia." Begitu kata Dina sebelum akhirnya meninggalkan Apia dan Dokter Rain berduaan. Tinggallah keduan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN