Benicio tiba di apartemen Lorena. Begitu pintu terbuka, ia langsung masuk dan memburu mencium wanita itu. Lorena tersandar dengan Benicio menekan kedua tangannya ke dinding. Pria itu sangat kotor, berdebu serta bau keringat bekas panas matahari dan bajunya penuh percikan darah, akan tetapi Lorena mengabaikan itu semua. Benicio menginginkannya saat itu juga dan ia tak sabar menyerahkan diri. "Oh, Ben ...," desah Lorena. Pria itu menggeram halus di telinganya. "Perlihatkan padaku rahim hangatmu, sayang. Aku perlu tahu kau mematuhiku atau tidak." Benicio melepaskan Lorena lalu wanita itu berjalan terhuyung-huyung ke ruang tengah. Lingeri hitam dan jubah tipis yang dikenakannya memperlihatkan jelas area gelap puncak daranya serta celah yang ingin diperiksa Benicio. Lorena menjatuhkan diri di