Melihat Godfreido lagi dalam keadaan utuh dan hidup, Coraima nyaris kehilangan kesadarannya. Pandangannya berbayang, debaran jantung berantakan dan kakinya kehilangan daya berpijak. Ia berharap ia pingsan saat itu juga, akan tetapi kesadarannya bertahan oleh rasa marah dan kecewa yang tidak bisa dijelaskan. Ternyata selama ini ia telah dibohongi. Salvador dan Godfreido telah mempermainkannya! Dalam sekejap ia merasa hidupnya diputar balik tepat ketika ia berada di kamar pengantin. Adegan kematian Godfreido direka ulang dalam kepalanya. Godfreido dan Demetrio kembali ke kamar dalam keadaan babak belur dan ketakutan, sementara Salvador melangkah penuh arogansi lalu menembak kepala Godfreido. Itu terjadi di depan matanya. Ia menyentuh darah yang masih hangat serta kepingan isi kepala Godfrei