Angga membuka knop pintu, dan memperhatikan ruangan tamu yang tampak lengang. Suara detik pada jam dinding bahkan terdengar jelas karena suasana yang sangat sunyi. Berjalan melewati ruang televisi, semuanya tampak rapih, padahal biasanya Viera selalu meninggalkan bekas makanannya di meja. Angga bahkan bisa mendengar langkah kakinya sendiri, menuju ke dapur, memperhatikan dapur yang juga sangat bersih. Tak ada tumpukan piring kotor, semua tertata sebagaimana mestinya. Rasa haus menyeret Angga untuk membuka pintu kulkas, matanya tertuju pada kue brownies yang tadi dia buat, ternyata nampak kue tersebut telah di potong dan tandas seperempatnya. Angga tersenyum memperhatikan kue itu, Viera pasti menyukai dan memakannya. Tangan Angga terulur, mengambil botol air minum di kulkas dan memb