Angga menepati apa yang diminta Viera, yaitu pulang cepat. Karenanya, waktu belum menunjukkan pukul lima sore, dia sudah ada dirumah, membawakan banyak cemilan untuk Viera. Bahkan Viera tampak baru saja mandi dan sedang menyisir rambutnya yang agak basah. Biru juga sudah mandi dan sangat wangi, Angga tak lupa mencuci tangannya sebelum menggendong Biru, bayi yang sangat dirindukan meskipun hanya berpisah beberapa jam saja. Angga membawa Biru ke kamar mereka dan meletakkan di kasur lalu mengajak berbicara, bayi itu sudah mulai bisa mengeluarkan suara dan merespon setiap ucapan Angga meski hanya dengan kata ‘ah eh oh’ saja. Viera ikut berbaring di samping Biru dan menaikkan kaosnya, hingga terlihat perutnya. “Mau ngapain?” tanya Angga. “Nyusuin Biru lah, masa mau nyusuin kamu?” cebi