"Kamu masih pusing, Sayang?" tanya Tama. Keduanya baru sampai di rumah. Tama sengaja menutup studio lebih awal supaya bisa segera membawa istrinya pulang. Kondisi Ayuna tidak begitu baik. Wajah wanita itu memucat. Membuat Tama menjadi khawatir. "Iya, Kak. Padahal aku sudah tiduran dan minum obat dari kakak. Sekarang aku justru merasa mual. Ruangan ini seperti berputar-putar." keluh Ayuna. Padahal sejak Tama datang, dia sudah menyerahkan sepenuhnya tugas penerimaan pelanggan. Bukan mereda, justru semuanya makin parah. Rasa sakit kepala yang semakin jelas bahkan perutnya mulai terasa gejala yang tidak enak. Ayuna duduk meringkuk di sofa ruang tamunya. "Sayang, kalau kamu ngerasa nggak enak banget, mending tiduran aja di kamar, biar aku buatkan teh hangat." saran Tama. menyadari rasa