Saat Qin Zhixin masuk dan menemui kasim senior yang menjadi orang kepercayaan ayahnya. Qin Zhixin yang awalnya terlihat sangat dingin, langsung memasang senyum terpaksa saat melihatnya. "Selamat pagi Kasim senior! Ada perlu apa, anda mengunjungi kediaman yang sepi ini?" Tanya Qin Zhixin yang berjalan mendekati Kasim itu dan Kasim itu pun tersenyum tapi menatap Qin Zhixin dengan tatapan menghina. Sudah tersirat jika dia sangat meremehkan Qin Zhixin. "Ahhh ... Hormat hamba kepada Yang Mulia pangeran pertama. Hamba datang kemari, karena mendapatkan sebuah perintah dari Yang Mulia kaisar untuk memberikan titah suci ini dari beliau dan bisakah Yang Mulia pangeran mendengarkan isi dari titah suci ini?" Ucapnya dengan nada sopan tapi tatapannya terlihat sangat malas bicara dengan Qin Zhixin.