39. Mencari cincin

1915 Kata

"Kamu minum dulu," pinta Danu ketika berhasil membawa Aleta masuk ke ruang kerjanya. Aleta hanya memegang gelas yang diberikan Danu tanpa meminumnya. "Maafin aku, Danu." Tangan Danu mengusap lengannya dengan lembut. "Nggak apa-apa. Kita bisa ganti sama yang baru. Itu bukan masalah besar." "Tapi itu masalah buat aku!" seru Aleta, air matanya turun dan dia merasakan kembali sesak yang memenuhi dadanya seharian ini. "Cincin itu nggak boleh hilang." "Aleta, itu cuma cincin." "Cuma cincin kata kamu?" Aleta menatapnya tak percaya. "Jadi menurut kamu meskipun itu cincin pernikahan kita sekalipun, nggak apa-apa untuk hilang?" Danu menatapnya, sebelum Aleta berpikir macam-macam, dia memegang bahu Aleta dan menatapnya dengan tegas, "Iya, itu cuma cincin. Hanya cincin biasa, mau cincin apa pun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN