Syana menatap Rakha dari samping. "Yang benar?" Syana sungguh sangsi dengan pengakuan Rakha. "Ya benar, masa bohong. Nanti kita bulan madu, terbang berdua." Syana terdiam, ia masih belum bisa percaya. "Kita sudah sampai, Sayang." Rakha membunyikan klakson mobil. Pintu gerbang terbuka. Rakha memasukkan mobil ke halaman, lalu berhenti di depan teras yang luas. Syana ke luar dari mobil lebih dulu, diikuti Rakha. "Mobil siapa?" Syana menunjuk mobil yang terparkir bersisian dengan mobil Rakha. Rakha menatap mobil itu. "Mobil Liana." "Oh ...." "Ayo!" Rakha memeluk bahu Syana. "Nanti ketahuan kalau kita sudah menikah. Aku lewat pintu samping saja." Syana melepaskan diri dari pelukan Rakha. Rakha hanya bisa menghela napas, di biarkan Syana masuk lewat pintu samping, tempat ke luar m

