Selamat

992 Kata

Talya bersandar di bahu ranjang sambil memangku kedua lututnya dan memperhatikan ponselnya yang tergeletak didekat kakinya. Helaan napas terdengar dari gadis berhidung mancung turunan papanya, ia masih memperhatikan layar ponselnya yang mati tanpa ada niatan menyentuhnya. "Kaaaakkkkk!!!!" keheningan kamar Talya malam ini hancur oleh seseorang yang membuka pintu bak preman pasar. "Astaga, nyantai dong masuknya!" Talya berniat melempar guling disebelahnya pada Jaeta. "Gunting mana kak?" "Mau ngapain?" "Kepo banget, gunting mana?" Jaeta mulai mencari di meja sang kakak. "Nggak boleh minjem lagi, kamu minjem barang ga pernah balik, kakak bisa rugi," "Etdah pelit amat, nggak baik anak gadis pelit-pelit," Jaeta tidak peduli dan terus mencari. "Mulutnya udah kayak orang yang hi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN