"Kak, aku masuk ya..," ujar Talya pelan saat mereka sudah sampai di halaman rumah.
Fariz mengangguk memperhatikan gadis yang berdiri dihadapannya dan bersiap masuk, wajahnya masih sembab, "istirahat, dan jangan pikirkan lagi,"
Talya memaksakan senyumannya lalu berjalan masuk begitu saja melewati Jaeta yang sedang jongkok disebelah motornya.
Fariz ikut berjalan mendekati Jaeta, ia bisa melihat wajah Jaeta yang agak janggal melihat Talya.
"Oh Kak Fariz," sapa Jaeta pada Fariz yang ikut berjongkok disampingnya.
"Makasih ya kak udah mau bantu jemput Kak Talya," lanjut Jaeta lagi.
Fariz mengangguk, "kenapa mendadak kamu nggak bisa jemput Talya tadi?"
"Dari awal perjanjiannya emang aku nggak jemput Kak Talya sih, cuma mendadak tadi itu kepikiran si kakak aja. Aku bela-belain bali
