Vanya terus memejamkan matanya, kancing bajunya yang terakhir telah terlepas. Hal itu membuat tubuh bagian depannya bisa merasakan hawa dingin yang menyelinap masuk dari celah baju kemejanya yang terbuka. Wanita cantik itu bisa merasakan jika Vicky mulai melangkah mundur dari tempat tidur, karena penasaran, dia membuka sedikit kelopak matanya lalu melihat apa yang Vicky lakukan. “Di... dibuka?" gumamnya dalam hati. Jantung Vanya semakin berdebar cepat, wajahnya semakin memerah, dari celah kecil itu dia bisa melihat Vicky yang sedang membuka kemejanya. Vanya kembali memejamkan matanya dengan erat selama beberapa detik, dia berusaha mengatur nafasnya yang mulai memburu karena tegang. Ketika dia sudah bisa mengatur nafasnya, dia kembali mengintip Vicky dari bukaan kecil di kelopak matanya.