Beberapa saat berlalu dengan cepat, tak ada lagi air mata yang tumpah, suasana hangat penuh canda dan tawa memenuhi ruangan VVIP tempat Vicky dan keluarganya berada. Arthur memandangi ketiga wajah anaknya, sesekali dia tampak merangkul pundak Alyona yang sedang bercerita banyak hal kepadanya dan juga kepada Istrinya. Vicky dan Vincent sendiri lebih banyak diam, dia memberi waktu bagi adiknya untuk berbagi cerita dengan kedua orang tuanya. Mereka berdua sangat paham jika Alyona yang paling terpukul ketika kedua orang tua mereka memalsukan kematian. Setelah Alyona selesai bercerita, tiba-tiba Laras teringat sesuatu hal yang tak kalah pentingnya, dia pun segera menanyakan itu ke Vicky. “Jadi di mana calon menantuku? Bukannya kalian tadi datang bersamanya?” Tanya Laras. “Iya, aku juga pen