Kediaman Austin Harold, Jerman, pagi itu dipenuhi suasana santai dan canda tawa. Di tepi danau yang tenang, di sisi kanan rumah, enam pria bersantai di kursi kayu. Sinar matahari pagi yang hangat menambah keindahan suasana. Austin dan Vicky menikmati berjemur, merasakan sinar matahari menyentuh kulit mereka. Sementara itu, Ivan, Jafin, Billy, dan Alvian duduk di bawah pohon yang rindang, menikmati kesejukan bayang-bayang daun. “Ayo, kalian ikut berjemur di sini,” seru Austin sambil mengangkat tangannya, mengisyaratkan adik-adiknya untuk mendekat. Ivan menggelengkan kepala dengan tegas. "Nggak, terima kasih. Kami ini sudah cukup pigmen, kulit bisa hangus kalau ikut-ikut berjemur." “Benar,” Jafin menambahkan sambil tertawa, “kami ini orang Asia, bukan bule sepertimu.” Billy ikut tertaw

