Jackson menutup handphone yang di pegangnya dengan wajah tegang. “Semua baik baik saja, Jack?” tanya seseorang. Jackson mengangkat mukanya menatap wajah pria bertubuh tegap yang duduk di hadapannya. Kharisma yang terpancar dari kedua pria itu mampu membuat para pelayan yang kebanyakan wanita di restaurant itu berjalan makin sering mondar mandir melewati meja mereka. Entah sekedar untuk mengisi ulang air, atau membereskan piring di meja yang kadang sebetulnya masih mereka makan dan belum kosong. “Hm… Biasa, krisis keluarga. Sepertinya aku harus menyudahi pertemuan kita hari ini. Kuharap kau tidak keberatan?” tanya Jackson sambil mulai berdiri dan menjulurkan tangannya. Pria itu ikut berdiri. Diraihnya telapak Jackson dalam genggamannya yang erat. Gambar tato muncul dari pergelangan tang