Jackson terbangun oleh suara ketukan di pintu kamarnya. Ia mengerjapkan matanya beberapa saat sebelum melirik ke arah Anya yang rupanya masih tertidur di dadanya. Perlahan ia menggulingkan tubuh Anya ke samping dan bangkit membuka pintu kamar dengan wajah masih mengantuk. Mei berdiri di depan pintu dengan muka masam. “Semua sudah pulang, Ge. Kau dan Jie An tidak keluar-keluar dari tadi entah apa yang kalian lakukan, tapi aku mulai bosan dan ingin pulang. Mama juga sudah menunggu Jie An pulang.” Jackson menggaruk rambutnya merasa tidak enak karena ikut ketiduran. “Maaf, biar kubangunkan Anya dan kuantar kalian pulang. Aku pasti ikut tertidur menunggui kakak mu,” jawab Jackson sambil berjalan masuk ke kamar mengabaikan gerutuan Mei yang terdengar tidak percaya bahwa mereka benar-benar t