Bima belum bisa mencerna keadaan di sekitarnya. Istrinya meninggal, annaknya menangis, dan Ratih ditemukan. Ada banyak pertanyaan di dalam otaknya. Namun yang pertama dia tanyakan adalah, “Kenapa hal ini terjadi padanya?” Namun tubuhnya dipaksa tegap, tetap dipaksa untuk menghadapi kenyataan bahwa istrinya kini sudah benar benar pergi meninggalkannya. “Tidur yang nyenyak, jangan khawatirkan apapun lagi. Lepaskan semua bebanmu,” ucap Bima sebelum membiarkan orang orang disekitarnya membawa tubuh sang istri kemudian menguburkannya di dalam tanah. “Bundaaaa,” ucap sosok di sampingnya; sedang digendong oleh Ratih dan ditenangkan oleh perempuan itu. Tidak banyak yang datang ke pemakaman Kania, mengingat Kania memang tidak punya keluarga, dan keluarga Bima yang ada di Bandung sedang berada