“Kamu itu jadinya mau gimana sama Ratih, Bim? Kania udah pergi, bukannya sekarang kamu harus mulai menarik kembali hati Ratih?”
“Bima bingung, Bu.”
“Apa yang bikin kamu bingung? Kamu mau Ratih disalip sama Adi?”
“Kalau itu yang buat Ratih Bahagia, Bima mah gak kenapa napa juga.”
”Jangan gitu. Kamu itu laki, malu dong sama diri sendiri, kejar dia. Demi Dewa, demi kamu juga.”
Bima menutup panggilan setelah mendengarkan berbagai nasihat dari Ibu Gandari. Sejak kepulangannya dari kemarin, Bima hanya diam di dalam rumah. Dia tidak kemana mana mengingat kondisi badannya sedang tidak vit. Hanya di rumah sendirian. Jika bertanya dimana Dewa berada, anak itu selalu berada di sekitar Ratih.
Baru datang jika Ratih yang mengantarkannya. Itupun selalu ikut pergi lagi bersama dengan Ratih. Melihat
