Pesta pertunangan

1152 Kata
Dalam waktu singkat, setelah ayah Archio menyampaikan kalau Zaviya menerima perjodohan ini maka pesta tunangan digelar. Bertempat di restoran Zaviya yang memiliki desain instagramable dan aesthetic dengan alasan Zaviya ingin memamerkan restoran miliknya kepada keluarga dari Svarga. Mengambil tempat di lantai dua yang dapat menampung hingga tiga ratus orang untuk area out door dan indoor. Meski dapat menampung banyak orang tapi suplai udara tetap terpenuhi dan terasa sejuk karena sirkulasi yang baik dan banyaknya tanaman rindang di sana. Terimakasih tak terhingga kepada ayah Archio yang telah mewujudkan konsep restoran impian Zaviya. Tidak ada pihak luar yang diundang karena Byantara memiliki keluarga yang besar begitu juga keluarga dari pihak mamanya Svarga yang kebanyakan berdomisili di Indonesia. Untuk yang berdomisili di Luar Negri, mereka berjanji akan datang saat pesta pernikahan nanti. Acara yang diselenggarakan sore hingga ke malam itu cukup formal dan mempercayakan vendor terbaik di Surabaya untuk dekorasinya. Ada MC kondang Surabaya yang memandu acara Zaviya. Ada Pianis untuk menghibur para tamu sebelum acara dimulai kemudian dilanjutkan oleh home band saat acara ramah tamah. Dan lucunya, ini semua Zaviya yang mengatur. Ayah dan bunda hanya mewujudkannya. “Weiiis, cantik bener.” Amaranggana-sang kakak kedua masuk bersama suaminya ke ruang kerja Zaviya yang beralih fungsi menjadi ruang make up dan kumpul keluarga. Pengantin baru itu duduk saling pangku karena hanya ada satu kursi kosong tersisa. Zaviya mendelik sebal pada sang kakak yang dibalas cengiran menyebalkan. “Kamu niat banget untuk ukuran gadis yang akan menikah karena perjodohan.” Amaranggana menambahkan. “Ayaaaaah ….” Zaviya merengek, dia mengadu. Kalau sudah tersudut dan tidak bisa membalas, Zaviya akan merengek. “Yaaaaa, masa masih cengeng tapi mau nikah ….” Reyshaka-sang kakak kedua ikut-ikutan meledek, memberi kesan kalau Zaviya yang ingin menikah, bukan karena perjodohan. Reyshaka mendapat cebikan dan delikan manja dari Zaviya. Tidak sampai di situ, istri tercinta dari Reyshaka yang tengah berbadan dua mencubit perutnya pelan sebagai teguran. Namira tahu percis karakter Zaviya, karena anak bungsu—Zaviya tanpa segan melakukan apapun termasuk kabur dari pesta pertunangannya sendiri bila dia menginginkannya. Tapi kedua kakak Zaviya malah menggodanya alih-alih menenangkan Zaviya agar tidak bersikap impulsif. “Aw … sakit, sayang.” Reyshaka meraih tangan istrinya yang kemudian dia kecup di bagian punggung. “Bunda udah sewa bodyguard untuk berjaga di depan, siapa tahu Zaviya mau kabur,” celetuk bunda membuat manyun di bibir Zaviya bertambah panjang. “Terus aja ledekin.” Zaviya yang masih dirias misuh-misuh. “Kamu kalau sampe kabur bener-bener keterlaluan, bisa-bisa nama baik Byantara hancur gara-gara kamu … kamu mau nikahin anak konglomerat Jerman sama Indonesia … usut punya usut, mamanya Svarga punya saham di beberapa perusahaan AG Group … kalau kamu sampai berulah ….” Amaranggana menjeda. Memposisikan tangannya di depan leher lalu menggerakannya seolah-olah kalau itu adalah sebuah pisau. “Kreeek!” Amaranggana memberi suara sebagai efek dramatis. “Apaan sih!” Zaviya berseru sebal, wajahnya memberengut tapi bukannya tampak jelek malah terlihat menggemaskan. Semua kompak mencetuskan tawa. Di tengah-tengah tawa renyah yang membuat telinga Zaviya bising, tiba-tiba pintu ruangan itu didorong dari luar. “Zaviya … Bude ada perlu mendadak, maaf karena Bude harus pergi.” Raut wajah bude kesayangan Zaviya memperlihatkan penyesalan. “Loooh, Bude mau ke mana?” Zaviya bangkit dari kursi, kebetulan dia sudah selesai di rias. “Ada yang harus Bude urus … nanti setelah selesai, Bude akan datang ke rumah.” Bude buru-buru sekali sampai tidak masuk, hanya melongokan kepala dari celah pintu yang dia buka. “Ya udah, hati-hati Bude.” Netra Zaviya menyendu, dia tidak mampu menahan bude. Mengetahui kecemasan yang besar di mata kakak angkatnya, ayah Archio langsung keluar begitu bude Natalia hendak menutup pintu. “Mbak! Ada apa?” Ayah Archio menyusul langkah Bude Natalia. Ada Rio di ujung tangga paling bawah tampak sedang menunggu. “Enggak … enggak ada apa-apa.” Bude menjawab dengan dusta. Langkah beliau terayun cepat menuruni tangga. “Mbak! Tunggu sebentar!” “Archi! Mbak buru-buru.” Bude berhenti di ujung tangga paling bawah agar ayah Archio juga berhenti mengejarnya. “Ada apa sebenarnya, Mbak?” Bude memutus tatap dengan ayah Archio, gerak tubuhnya begitu gelisah. “Ada apa Rio?” Ayah Archio memberikan penekanan untuk mengintimidasi ketika bertanya kepada Rio. “Argo, Om … Argo overdosis obat-obatan terlarang, barusan dibawa ayah ke rumah sakit.” Rio terpaksa memberitahu. “Ya Tuhaaaaan.” Archio menggeram. “Kamu kembali ke atas, kami akan urus Argo … jangan beritahu Zaviya biar dia tenang ….” Bude berpesan lantas pergi meninggalkan ayah yang masih tercenung mencerna informasi tentang Argo. Pundak ayah melorot, dia merasa bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada Argo. Dia tidak pernah berpikir kalau Argo akan berbuat nekat. Ayah merogoh ponsel dari saku celananya, membuka ruang pesan dengan Argo. Chat terakhir dengan Argo adalah penolakan mentah-mentah beliau setelah Argo mengirim sebuah file dalam bentuk pdf. Seorang karyawati di perusahaan ayah Archio bernama Dariah melapor kepada ayah Archio kalau dia tengah mengandung anak dari Argo. Kabar tersebut ayah terima seminggu setelah Argo melamar Zaviya di pesta pernikahan Amaranggana. Ayah langsung mengintrogasinya Argo, saat itu dia mengaku memang pernah bercinta dengan Dariah tapi sudah lama dan mengatakan kalau dia menggunakan pengaman. Argo menuduh Dariah ingin menghancurkan hubungannya dengan Zaviya. Untuk membuktikan kebenaran dari perkataan Dariah dan Argo, ayah Archio meminta mereka melakukan tes DNA terhadap janin tersebut. Ayah yang membiayai dan seminggu lalu ayah mendapatkan hasilnya berupa pdf yang yang Argo kirim melalui chat namun ayah tetap menolak Argo meski hasil test DNA menyatakan Argo bukanlah ayah dari bayi itu. Ayah Archio kadung menerima lamaran papa Juna kepada Zaviya untuk Svarga dan Zaviya sendiri sudah menyetujui perjodohan ini. Tapi meski Argo bukan ayah dari anak yang dikandung Dariah, Argo mengakui telah bercinta dengan Dariah saat menjalin hubungan dengan Zaviya. Dia mengaku khilaf karena terpengaruh alkohol. Ayah mana yang akan memberikan putrinya kepada pria seperti Argo? Ayah Archio menyimpan rahasia ini tanpa ada satu pun yang mengetahui baik bunda Venus maupun bude Natalia-ibunda Argo sendiri. “Pak! Tuan Folke dan Keluarga Gunadhya sudah tiba.” Orang kepercayaan ayah yang menggunakan pakaian Safari menyadarkan ayah dari lamunan. “Oke … pandu mereka ke lantai dua,” titah ayah yang mendapat anggukan kepala penuh hormat dari beliau. Ayah bergegas naik sembari memasukan ponsel le dalam saku celana, langkahnya langsung menuju ke ruangan Zaviya. “Svarga sama keluarganya udah dateng … Nami sama Amara tunggu di sini temenin Zaviya, nanti kalian akan dijemput seseorang setelah acara dimulai … yang lain temenin Ayah sama bunda menyambut Svarga dan keluarganya.” Usai berkata demikian, Ayah memburu bunda membantu beliau bangkit dari sofa kemudian menuntunnya ke venue diikuti Reyshaka dan Javas sang menantu. Mereka berdiri di depan pintu utama bersama beberapa sesepuh yang lain tanpa kehadiran bide Natalia. Baru sekarang bude Natalia tidak hadir di acara penting keluarga ayah Archio, sepeninggalan eyang Prita—ayah Archio menjadikan bude Natalia sebagai pengganti mendiang eyang jadi tentu saja ayah merasa tidak sempurna saat pestanya tidak dihadiri bude.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN