Tidak Akan mengalah

1169 Kata

Usai makan malam bersama dengan mood Zaviya yang bagus, Svarga naik ke lantai dua untuk mengganti pakaian. “Svarga …,” panggil Zaviya dari ambang pintu saat Svarga sudah berada di tengah-tengah kamar. Zaviya mendekat bersamaan dengan pria itu membalikan badan sebagai respon atas panggilannya barusan. “Aku bantu ya?” Maksud Zaviya adalah membuka kancing kemeja pria itu dan Zaviya mengatakannya tanpa menatap wajah Svarga. Dia malu, takut dikira kalau sedang menggoda Svarga atau sebagai kode ajakan bercinta. Svarga menurunkan kedua tangannya dari kancing kemeja di d**a, membiarkan Zaviya yang membukakan untuknya. “Zaviya.” Sepertinya ini waktu yang tepat untuk bicara. “Ya?” Zaviya mendongakan kepala demi mempertemukan netra mereka. “Kamu kok berani memeriksa ponselku lalu memblokir n

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN