Tidak Harus Minta Maaf

1294 Kata

Lorong rumah sakit di bagian rawat inap VVIP menjadi saksi betapa panik, kalut, cemas dan khawatirnya Svarga yang tengah menderapkan langkah cepat setengah berlari hingga sepatu fantovelnya menggema menghentak lantai membuat gaduh. Namun siapa yang berani menegurnya, pria bule tampan itu sudah terkenal di seantero rumah sakit kalau merupakan keponakan dari pemilik rumah sakit ini. Setelah berada di depan pintu kamar rawat Zaviya, Svarga mendorong benda itu. “Aaarrrggghhh! Svargaaaaa.” Zaviya menjerit histeris karena terkejut. “Zaviya!” Svarga berseru, dia mendekat usai menutup pintu. “Kamu ke mana aja? Kata mama tadi jam tujuh kamu udah dekat dan akan segera sampai?” Zaviya bertanya sembari mendongak dengan wajahnya yang merah dan basah oleh air mata. “Tadi … tadi aku balik lagi ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN