Sampai hari di mana keberangkatan mereka ke Jerman pun, Zaviya dan Svarga belum terlibat pembicaraan seperti pasangan suami istri normal pada umumnya. Zaviya masih mengabaikan Svarga dan yang dianggap Zaviya—Svarga juga melakukan hal yang sama padanya. Tapi setiap kali ayah atau bunda telepon, dia selalu terdengar bahagia dan bercerita tentang Svarga yang tentunya hanyalah kebohongan belaka. “Baju kamu udah masuk semua?” Untuk pertama kalinya setelah berminggu-minggu lamanya Svarga mengajak Zaviya bicara dengan satu kalimat pertanyaan singkat. Zaviya mengangkat pandangan menatap Svarga sebentar. “Udah ….” Dia menjawab singkat. Gadis itu tidak menolak saat suaminya membantu menarik koper. Zaviya malah sempat takjub, karena ternyata Svarga masih memiliki sedikit kepedulian. Keberangk