Tiga Puluh Satu

1749 Kata

Bayu mengajak Pelangi menuju ruang meeting yang telah kosong di lantai tempat kerjanya. Sebuah ruangan kaca yang masih ditutup tirai khusus, biasanya tirai itu diturunkan jika ada meeting penting. Yang Bayu tahu, ruang itu tadi sempat dipergunakan untuk meeting para atasan entah membahas apa? Pelangi masih terisak, dia benar-benar tak bisa mengontrol emosinya tadi, melihat Bayu diperlakukan tidak adil seperti itu sungguh membuatnya sangat kesal. “Pe, kamu  kenapa?” tanya Bayu masih memegang tangan Pelangi, Pelangi menunduk dan menyusut air matanya. Sementara Bayu sudah memegang bahu Pelangi dan membungkukkan kepalanya untuk melihat wajah Pelangi yang telah basah akan air mata. Pelangi mengangkat wajahnya dan  menatap mata Bayu yang seolah masih menunggu jawabannya. “Aku nggak suka l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN