Bayu mengajak Pelangi menuju ruang meeting yang telah kosong di lantai tempat kerjanya. Sebuah ruangan kaca yang masih ditutup tirai khusus, biasanya tirai itu diturunkan jika ada meeting penting. Yang Bayu tahu, ruang itu tadi sempat dipergunakan untuk meeting para atasan entah membahas apa? Pelangi masih terisak, dia benar-benar tak bisa mengontrol emosinya tadi, melihat Bayu diperlakukan tidak adil seperti itu sungguh membuatnya sangat kesal. “Pe, kamu kenapa?” tanya Bayu masih memegang tangan Pelangi, Pelangi menunduk dan menyusut air matanya. Sementara Bayu sudah memegang bahu Pelangi dan membungkukkan kepalanya untuk melihat wajah Pelangi yang telah basah akan air mata. Pelangi mengangkat wajahnya dan menatap mata Bayu yang seolah masih menunggu jawabannya. “Aku nggak suka l