Dua Puluh

1785 Kata

“Mbak, mau dibelikan makan siang apa?” tanya Bayu pada Pelangi yang sedang menekuri layar komputernya. Pelangi menoleh pada Bayu yang sudah masuk kerja hari ini setelah beberapa hari tak masuk karena kecelakaan yang dialaminya. Melihat Bayu yang tampak baik-baik saja membuat Pelangi cukup lega. “Kamu mau makan apa siang ini?” tanya Pelangi kembali. “Paling saya makan warteg aja, Mbak,” ujarnya menyebutkan rumah makan sederhana, singkatan dari warung Tegal, suatu daerah di Indonesia. “Makan bareng aja yuk, aku ikut,” ujar Pelangi. “Jangan mbak, tempatnya sempit dan kurang higienis,” ucap Bayu. “Nggak apa-apa sesekali,” timpal Pelangi, mengambil dompet dari tasnya dan mengajak Bayu serta. Bayu berjalan di belakang Pelangi hingga Pelangi menoleh dan meminta Bayu berjalan di sampi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN