"Ada apa sih Aa, dari tadi sikap Aa aneh banget!" Ujar Tari yang membukakan pintu untuk Raka yang baru pulang dari musholla.
"Aku takut kena jurus tendanganmu" sahut Raka, ia seperti enggan terlalu dekat dengan Tari. Rasa syok atas kejadian tadi sore masih melingkupi perasaannya.
"Aa kita sudah nikah cukup lama, Aa juga sudah tahu aku bisa bela diri, lalu kenapa baru sekarang takutnya?"
"Ya aku pikir kamu cuma bisa bela diri, tapi tidak benar-benar bisa seperti tadi"
"Hahaha, lantas kenapa?"
"Aku jadi takut salah ngomong, bisa-bisa kena tendanganmu Tari"
"Itu tidak mungkin tai cicakku, semarah apapun aku sama Aa, tidak akan sampai hati aku menyakiti Aa"
"Janji ya"
"iya, aku janji"
"Sini, duduk di sini dong" Raka menepuk pahanya.
Tanpa di minta untuk kedua kalinya, Tari duduk di
