Soleh diminta ibunya pergi ke pasar kecil untuk membeli, kacang hijau, gula merah, dan kelapa parut untuk membuat takjil. Seperti biasa Cantika ikut bersamanya. Di tengah perjalanan mereka melihat seorang gadis seumuran Soleh seperti kebingungan. Dia berdiri di samping motornya, sambil menggaruk-garuk kepalanya. Soleh tahu kalau gadis itu warga baru di kampung mereka. Namanya Fanny, pemuda kampung kerap membicarakannya di musholla. Mereka bilang Fanny dan keluarganya itu sombong. "Assalamuallaikum, maaf dek, ada yang bisa dibantu?" Tanya Soleh sopan. "Gue nggak perlu bantuan cowok kampung seperti lo!" Sahutnya judes. Cantika mendongakan wajahnya menatap Soleh. "Ooh begitu ya, kalau begitu permisi, assalamuallaikum" Soleh ingin menyalakan motornya, tapi.. "Heeii tunggu! Gue kehabisan