Reiki memasuki ruang makan dengan wajah kusut, ia duduk di kursi yang berhadapan dengan mamanya, bu Sarah menatap Reiki bingung. "Kamu kenapa Rei? mukamu terlihat tidak enak dipandang mata." "Aku tidak bisa menghubungi Zea ma, padahal beberapa hari lalu masih bisa. Dia kemana?" Mama Sarah tersenyum. "2 minggu lagi kan kalian akan menikah, tentu saja dua minggu ini tidak boleh bertemu, chat atau telepon." "Kenapa begitu ma?" "Tradisi pingitan Rei." "Tapi ma, dua minggu ini kami tidak bertemu, hanya bisa chat dan VC." "Nah itu, kalian masih bisa melihat satu sama lain, buka pingitan namanya itu, jadi ponsel Zea dipegang oleh ibu Ami 2 minggu ini jadi jangan coba coba menghubungi Zea." Reiki menghembuskan nafasnya kasar kemudian berdiri dan naik ke kamarnya, mama Sarah hanya

