Zea membuka matanya, tubuhnya terasa remuk redam, hal yang pertama ia lihat adalah ruangan yang serba putih, bau obat obatan menyeruak memenuhi indera penciuman Zea. Ia mencoba bergerak tapi rasa sakit yang ia rasakan, Zea mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar, tak ada seorang pun, ia angkat kedua tangannya yang sebelah kiri terdapat jarum infus dan sebelah kanan sebuah alat lain yang tak ia fahami. Selang oksigen juga terpasang di hidungnya, ia mengingat kejadian kejadian sebelum ia terbaring disini. Ingatannya melayang pada saat ia berkelahi dengan pria yang akan merakit bom, juga saat dinginnya salju menyentuh kulitnya. Ia lega Reiki berhasil menggagalkan usaha peledakan gedung majelis Nasional Korea, pintu ruangan terbuka, Zea melihat seorang wanita berpakaian

