Zea terpaksa mengikuti keinginan Reiki untuk makan malam walau awalnya ia menolak. Saat ini ia duduk di belakang Reiki yang mengendarai motor sportnya, ia berpegangan pada jaket Reiki karena takut jatuh, Reiki melajukan motornya perlahan dengan kecepatan sedang. Wangi maskulin parfum Reiki menguar memenuhi indera penciuman Zea, wangi maskulin yang kuat tapi menenangkan. Reiki mulai menambah kecepatan membuat Zea mempererat pegangannya, tangan Zea beralih ke pinggang Reiki karena ia tak ingin konyol dengan terjatuh dari motor jika tak berpegangan erat, apalagi Reiki makin melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, 15 menit kemudian Reiki membelokkan motornya di sebuah cafe yang tidak terlalu besar. Reiki memarkirkan motornya di sudut area parkir kemudian turun. "Pak Reiki gi