Edgar menyelesaikan pencelupan yang ia lakukan bersama dengan sang istri tercintanya Dira. Nafasnya memburu dan ia tampak lemas karena telah melepaskan sesuatu yang menjadi madu cinta dan kasih sayang dari insting purba laki-laki kepada wanita.
“Oh Ed, sayang. Kamu benar-benar selalu prima dan begitu mengerti apa yang seorang istri inginkan. Aku senang karena kita selalu bersama.” Ucap Dira yang juga sangat kelelahan, ia bahkan hanya menarik selimut untuk membungkus tubuhnya.
Saking lelahnya, Dira tak lagi ingat untuk memakai bajunya kembali. Ia sudah ingin istirahat sekarang ini, Dira terpejam dan tak lama sudah tidur lelap masuk ke dalam dunia mimpi.
“Sama-sama sayang, aku juga sangat mencintai dirimu.” Ucap Edgar sambil mengecup bahu sang istri yang sudah terlelap di sebelahnya.
Te
