Emir kembali melemparkan berkas-berkas dihadapannya. Emir menendang kursi, meja serta memecahkan botol dan vas bunga dihadapannya. Emir tidak bisa mengontrol emosinya. Seluruh anak buahnya keluar, melihat prilaku sang atasan. Semuanya tidak bisa mencegah apa yang dilakukannya. Tidak ada satupun yang berani mendekat. Suara pecahan itu kembali terdengar. Inilah yang terjadi, jika ia sudah tidak tahu meluapkan kemarahan itu dengan siapa. Setelah puas dengan apa yang ia lakukan, Emir berteriak, ia menggeram. Emir mengatur nafasnya, beberapa menit yang lalu. Emir mengetahui obat yang ditemuinya di flat Arum. Obat itu ternyata obat vitamin penguat kandungan. Emir yakin Arum hamil, anak yang dikandungnya pasti anak dirinya. Emir mengetahui itu dari dokter terdekat dari flat Arum. Dokter itu yan