Beberapa menit kemudian, Emir kembali. Ia melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar. Emir menatap Arum masih diposisi yang sama. Wanita itu meringkuk seperti bayi. Emir lalu merebahkan tubuhnya disamping Arum. Emir lalu memeluk tubuh Arum. Arum hanya diam ia melakukan itu terhadapnya. Emir lalu mengecup puncak kepala Arum. "Tidurlah, semua akan baik-baik saja". Emir mengelus perut rata Arum. "Hey, junior. Kamu harus kuat didalam sana. Kamu penerus saya, dan kamu harus sehat". Arum hanya nelangsa dalam hati. Arum mencoba tenang, ketika ia menghirup aroma mint dari tubuh Emir. d**a bidang Emir yang menenangkan. Emir kembali mengecup puncak kepala Arum. *** Keesokan harinya, Arum terbangun, ia tidak mendapati Emir. Arum lalu menegakkan tubuhnya. Pecahan gelas, sudah bersih kembali, mungki