38. Ambil Tali

1394 Kata

Tidak. Aku tidak boleh melunak. Mungkin itu hanya akting Mas Aqsal saja pura-pura tertabrak lalu jatuh. Lagian, di sana ada Asti yang akan membantunya. Mungkin, terkesan aku ini jahat. Namun, aku juga lelah dijahati terus-terusan. Mas Aqsal pernah mengabaikanku, sekarang aku akan melakukan hal yang sama. Balas dendam? Mungkin. Sebab hatiku sudah kebas dengan perilakunya. “Sudah, Bu. Berhenti di sini saja,” ujarku setelah sampai di jalan raya. Aku turun, lalu membuka tas dan menyerahkan uang dua puluh ribu kepada ibu itu. Aku rasa ini sudah cukup karena jaraknya tidak jauh. “Terima kasih banyak karena sudah memberikan tumpangan ke saya, Bu.” “Nggak usah, Mbak. Kebetulan saya juga arah ke sini.” Ibu itu menolaknya. Aku paksa, akhirnya beliau menerima. “Sekali lagi terima kasih. Bantu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN