"Mas, udah, dong!” Vivi yang sejak tadi menunggu Destra dan tak kunjung selesai menjadi sedikit kesal. “Jangan protes! Inget, lagi dihukum!” Tak bisa protes lagi. Vivi kembali pasrah kemudian membiarkan Destra melanjutkan kegiatan keluar masuknya. Setelah dua jam lebih baru Destra menyelesaikan masa hukumannya. Tidak, masa kenikamatannya lebih tepatnya. Ajang hukuman itu sepertinya sangat menguntungkan bagi pria itu. Bagaimana tidak, Destra jadi bisa lebih leluasa dan lama menikmati Vivi. Gadis itu sama sekali tidak protes. Tapi sial, masa itu sepertinya akan berakhir sekarang. Vivi yang sudah gerah segera mendorong tubuh Destra dan membalikan posisi dengan duduk di atas tubuh pria itu. “Sekarang giliranku!” katanya. Destra yang tak lupa dengan kesepakatan mereka pura-pura amnesia.