"Sial!" Melihat Destra datang, wanita itu segera pergi tapi kalah cepat dengan Destra wanita itu berhasil ditangkap. "Siapa kam—" Belum selesai Destra bicara, matanya terbelalak. Bagaimana tidak, sosok yang dulu ia rindukan kini ada dihadapannya. Meski tak secantik dan seanggun dulu tapi Destra masih sangat hafal wajah milik siapa ini. Sesaat keadaan genting tadi berubah, Destra yang tadinya ingin memberi hukuman bahkan membanting orang yang meneror Vivi itu kini malah memeluknya. Apa? Benar! Vivi yang melihatnya juga hanya bida terdiam dengan titik air mata di pipinya. "Kamu ke mana saja?" kata Destra lirih. Tangis Vivi semakin deras, ternyata benar Destra dan wanita ini memiliki hubungan lama. Lalu Bella dan dirinya? Ah, ternyata mereka hanya pelampiasan. Seolah amnesia, Dest
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari