7. Nic hilang?

1326 Kata
pov. Nic Taksi online yang kutumpangi berhenti di sebuah hotel bintang 2 yang sudah aku pesan. Walau di tabunganku, aku memiliki uang yang sangat cukup untuk menyewa hotel bintang 7 sekalipun, namun aku memilih untuk berhemat. Aku tahu, melahirkan itu butuh biaya yang cukup banyak, jadi berhemat dan menabung adalah cara yang paling bijaksana untuk mengatasi biaya hidup untuk diriku secara pribadi dan juga anak yang ada di dalam kandunganku. Aku harus membuktikan kepada orang-orang yang telah menghinaku itu bahwa aku bisa hidup sendiri tanpa harus mengandalkan mereka dan aku akan tetap baik-baik saja! “ Pokoknya kita akan membuktikan sama keluarga ayah kamu yang selalu menghina kita itu bahwa kita akan hidup lebih baik dan kamu juga akan lahir dengan sehat dan sempurna, amin!” kataku untuk membesarkan hati, mengusap air mata yang menggenang dan melangkah pasti menuju receptionist untuk check in ke hotel. pov. Nic end~ Nic melangkahkan kakinya untuk memasuki hotel yang dituju dan dia tidak sadar kalau sebenarnya saat ini dirinya diikuti oleh sebuah mobil yang dia sangat kenali yaitu mobil calon mantan suaminya. Ya memang Hasan belum bisa dikatakan mantan suaminya namun dia adalah calon mantan suaminya karena Nic sudah menetapkan hati untuk bercerai dari Hasan yang menurutnya sudah tidak bisa lagi dipercaya. “ I’ve got you baby! Aku akan buat kamu tak bisa lari dariku. aku tak mau berpisah denganmu, aku sungguh mencintaimu. Andai saja kamu bisa hamil dan melahirkan, maka kamu akan terus berada di dalam hati ku … tapi tenang, aku akan buat kamu tak bisa berpaling dariku.” monolog Hasan menatap hotel bintang 2 dengan meremehkan karena dirinya tidak pernah sama sekali masuk ke dalam hotel bintang 2 seperti ini. Dia heran dengan istrinya Kenapa bisa bisanya menyewa hotel bintang 2 seperti ini karena dirinya tahu bahwa istrinya itu memegang uang banyak di dalam tabungannya karena dia selalu memberikan uang dalam jumlah besar ke rekening istrinya itu dan juga dia tahu kalau istrinya bekerja sebagai penulis online yang memiliki bayaran dalam dolar yang cukup lumayan. “ Aku akan pergi ke klub malam untuk bersenang-senang bersama teman-temanku terlebih dahulu dan Aku pastikan kalau nanti aku akan pulang ke tempat ini Dan tidur bersamamu!!” Hasan terkekeh senang memikirkan apa yang ada di dalam otaknya saat ini. Lalu ia kembali melajukan mobil mewahnya untuk membelah jalanan Jakarta. Ia sudah menelepon teman temannya untuk bertemu malam ini di bar and lounge, karena pertemuan bersama dengan teman temannya tadi gagal akibat kasus video tadi. Padahal ia hendak membicarakan kerjasama antara mereka bertiga dan meminta teman-temannya itu untuk berinvestasi di perusahaan baru yang bergerak di bidang aplikasi online untuk segala kebutuhan rumah tangga dan juga kebutuhan sehari-hari para wanita termasuk pakaian dan juga alat kecantikan. Tapi itu semua harus tertunda gara-gara dirinya tidak bisa menahan hawa nafsu ketika Ameera datang menggodanya bahkan memberikan dia obat perangsang sehingga dia dengan terpaksa harus melayani kegilaan dari wanita itu agar efek dari obat itu hilang. Sebenarnya Hasan sangat membenci ibunya yang bersekutu dengan wanita itu memberikan obat perangsang. Apakah mereka tidak tahu bahwa obat perangsang itu sangat berbahaya bagi pria karena mengandung efek samping seperti penyakit jantung tekanan darah tinggi atau tekanan darah rendah yang tidak terkontrol lalu juga ada gangguan mata bahkan tidak sedikit yang meninggal di tempat gara-gara mengkonsumsi obat tersebut? Jadi emang dia harus menyalurkan hasratnya sekalian memuaskan keinginan gila dalam permainan cinta yang keras dan kasar yang tak mungkin ia praktekan sama Nic yang ia cintai. . . . Sesampainya Hasan di Bar dan Lounge X, ia langsung masuk ke ruangan private tempat teman temannya berada. “Hai, Rian!! Marr!! Gue dah datang …” Hasan melihat kedua temannya yang tampak menunggu kedtaangannya. “Habis bertengkar lo?” Adrian menatapnya dengan tajam dan penuh amarah, tapi ia menahan semuanya. Ia tak mau kalau rencananya sampai gagal. Ia harus membantu adiknya dan membalas dendam sama keluarga Hasan itu, dn adiknya juga harus ia selamatkan. “Sial, tenyata Nic tadi emang ke kantor, dan dia menggugat cerai karena bokap memintanya dimadu atau dicerai .. tapi aku akan berusaha untuk tetap mempertahankan dia, “ kata Hasan dengan kesal. “Bokap kamu benar benar gila!Jelas aja Nic tak mau!” omaar menatap Hasan dengan kessal, wanita mana yng mau dimadu, apalagi Nic cantik dan seksi seperti itu. “Makanya… akhirnya ia sekarang pergi dan tak lagi mau tinggal di rumah aku.” “Lah dia kemana?b******k!!” kata Adrian memukul wajah Hasan. Ia sudah tak tahan melihat penderitaan adiknya itu. Dasar keluarga abimanyu itu sesat dan sangat kejam !! “Hei apa apaan sih kamu, Yan! Katamu kita ini berteman jadi jangan menyelesaikan masalah dengan kekerasan seperti ini.” “ Keluarga dia itu benar-benar gila! Masa wanita di begitu kan, apa kamu itu tidak takut dengan karma?” Nafas Adrian tersengal karena terlalu kesal dan marah, apalagi yang dipelakukan begitu adalah adik kandungnya. “Lalu kamu tinggal dimana, istrimu itu? Kasihan San!” Omaar mempertanyakan lokasi Nic sekarang. “Di hotel bintang 2 yang ada di dekat pom bensin jembatan 2.” kata Hasan yang ditolong oleh Omaar untuk duduk di kursi, sedangkan Adrian langsung pergi untuk menjemput adik kandungnya. Dia sih tak peduli lagi kalau seandainya hubungan persahabatannya dengan Hasan menjdai putus. Ia harus menyelamatkan Nic dan membawanya pulang, sehingga papa dan mama kandung mereka akan tahu kalau Nic masih hidup. Sedangkan hasan yang dirawat Omaar kebingungan, karena Adrian tapak marah dan tidak suka dengannya. Bahkan pukulan tangan Adrian itu masih ia rasakan nyeri. “Rian kenapa?” tanya Hasan bingung. “Kamu ini masih nanya kenapa?Kamu itu sudah salah loh, udah menyelingkuhi istrimu dan kemudian istrimu hendak dimadu dan kemudian menceraikannya, membiarkan istrimu tinggal di hotel dengan status hotel short time, dimana sih sebenarnya otakmu?” Omaar marah tapi juga masih gak tega dengan sahabatnya, karena Adrian udah meninggalkan Hasan begitu saja. Kemungkinan Rian mau nyari dimana istri Hasan berada dan berusaha menyelamatkannya. “Tapi rencananya setelah dari sini aku akan ke hotel itu dan menemaninya, dia sekarang sangat keras kepala bahkan ia tak mau memaafkan aku.” rajuk Hasan kesal, membuat Omaar ikutan kesal dan kemudian menjitak kepala temannya dengan cukup keras. “Apa maksud kamu?Dia sudah melihat kamu berselingkuh!Dasar orang gila!!! Urus dah dirimu sendiri, malas lihat kamu …” “Marrr, omaarr..” Omaar mau meninggalkan Hasan tapi dengan cepat Hasan mencekal tangan Omaar dan kemudian meminta kepada sahabatnya itu untuk jangan meninggalkannya. “Lepas!!” “Jangan pergi, maaf .. oke aku salah …” “Pulanglah dan carilah istrimu itu, siapa tahu kalau istrimu butuh bantuan sama kamu.” Ucapan Omaar melembut dan berusaha mengajari Hasan untuk segera menjemput sang istri dan memindhkan lokasinya di tempat lain. “Oke oke, aku mengerti … “ kata Hasan sambil segera mengambil baang barang miliknya dan segera keluar setelah meletakan sejumlah uang di kasir sebagai ganti room yang sudah di reserv akhirnya ga jadi. Hasan segera melenggang masuk ke dalam mobil yang ia parkirkan dekat pintu keluar, dan segera memacu mobilnya ke hotel bintang 2 itu untuk mengajak istrinya keluar dari sana dan tinggal di hotel lain yang lebih berkelas. Dengan langkah yang percaya diri, dibawah lirikan wanita wanita malam yang menggoda, sang don yuan bernama Hasan itu langsung segera ke receptionis dan menanyakan tentang sang istri . “ Maaf mbak, saya mau ke kamar yang dihuni oleh istri saya, atas nama Nicola Arandita.” “ Baik, silahkan ditunggu ya pak!” receptionist itu menjawab dengan nada hormat, sambil tangannya dengan trampil memencet mencet keyboardnya dengan cekatan, tapi setelah ia membolak balik dengan cepat ia menggelengkan kepalanya. “Maaf pak, tapi tak ada atas nama itu pak …” “Oh kalau begitu, ini fotonya, coba mungkin kamu tahu dia terdaftar dengan nama siapa?” kata Hasan sambil menunjukkan sebuah foto, sambil menyelipkan uang seratus ribuan sebanyak 5 lembar. “Ny Hasan abimanyu … ehm tapi dia sudah pergi dengan suaminya dan tidak jadi menginap disini.” katanya sambil menyembunyikan lipatan uang berwarna merah itu di bajunya, Hah?Siapa lagi?Apakah Nic juga berselingkuh?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN