31

1270 Kata

"Baby, sudah siap?" tanya Kak Dewa saat aku sedang mengganti baju di kamar. Ia melangkah mendekat lalu memelukku dari belakang. Didekatkannya wajah kami lalu ia menatap ke cermin. Aku ikut menatap ke cermin. Kak Dewa memandangku melalui cermin, lalu mengecup keningku. "Kamu tahu, Sayang? Aku berharap kamu benar-benar hamil," lirihnya. Embusan napasnya terasa di leherku. "Kak Dewa sudah janji kalau aku hamil, Kak Dewa akan bertaubat." Aku mengingatkan. "Iya, Sayang," sahutnya cepat. "Nggak akan main perempuan lagi." Aku menambahkan. Kak Dewa terdiam sesaat, dan akhirnya mengangguk. Diputarnya tubuhku menghadapnya lalu berkata dengan hati-hati. "Baby, aku berjanji tidak akan tidur di hotel lagi bersama gadis-gadis." Tangannya menyusuri rambutku. Aku membalikkan badan kembali menghada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN