29

1122 Kata

Baru saja mau enyah dari kamar mandi, perutku terasa diaduk-aduk. Aku kembali muntah sebanyak-banyaknya sampai merasakan pahit di mulut saat memuntahkan cairan lengket kekuningan. Kubasuh mulut lantas memandang wajah yang memerah sedikit pucat. Cuping hidungku juga memerah. Segera kurogoh tas saat mendengar dering HP. Dari Kak Dewa. "Baby, aku menunggumu sangat lama." Wajah Kak Dewa terlihat tak sabar. "Apa yang kamu lakukan di dalam?" Ia menatapku menyelidik. "Apa kamu mau kabur dariku?" Tatapannya menajam. "Aku sebentar lagi keluar." Lalu kumatikan. Kurapikan jilbab lantas Melangkah keluar dengan gerakan pelan. Kak Dewa sedang menelepon saat aku duduk di seberangnya. Ia memandangku sekilas. "Benar-benar menyiksaku kamu, Baby." Tatapnya kesal. Ia mematikan benda di tangannya lalu memas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN