Cemburu tapi Gengsi

1476 Kata

Faiza baru saja hendak mengucapkan terima kasih lagi pada David ketika tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dengan hentakan penuh percaya diri. “Reii~!” Suara itu melengking manja. Semua kepala refleks menoleh, termasuk Faiza dan David. Angel, dengan gaun ketat selutut dan kacamata hitam besar yang menutupi setengah wajahnya, melangkah masuk ke lobi. Dengan tanpa ragu, ia langsung menggandeng tangan Reinaldi, senyum lebarnya memancarkan aura kepemilikan. “Maaf aku telat, sayang. Aku kira kita sarapan bareng di sini,” ucap Angel, seolah-olah tak ada siapa-siapa di sekitar mereka. Faiza membeku. Jantungnya berdetak cepat, bukan karena cemburu, setidaknya ia mencoba meyakinkan dirinya, tapi karena kenyataan kembali menamparnya, ia hanyalah istri kontrak. David, yang berdiri di sampin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN