Seperti dejavu yang terulang kembali. Ketika sang ibu dan putri kecilnya kembali ke rumah, syukuran dilaksanakan sekaligus pemberian nama untuk sang buah hati. Rumah terasa ramai sekali, rasanya menyenangkan saat semua orang yang sevisi misi berkumpul dalam satu ruangan yang sama dan sama-sama membagi kebahagiaan. Anna yang sedari tadi terlihat excited lebih memilih memangku Niel karena princess-nya Khris masih suka menenagis kalau dijauhkan dari ibunya. Jadi Anna bermain dengan keponakan pertamanya ini dulu. “Niel, sayangnya, aunty. Sudah besar sekarang, ya? Iya?” dengan begitu lembut Anna menimang bayi laki-laki itu yang sepertinya sudah bisa mengerti kalau sedang diajak bicara. Buktinya Niel mengoceh atau sekadar menggumam yang diartikan iya saja oleh Anna dan orang-orang di sekitar

