Ketika kekecewaan lebih mendominasi daripada rasa syukur, itulah yang terjadi pada hidup Roger sekarang. Dia tidak menerima perkataan yang benar dan membenarkannya yang salah. Selama di bawa ke Singapura oleh pamannya, Roger benar-benar digembleng layaknya anak tiri. Dia yang disuruh untuk bekerja keras sementara paman dan anak-anaknya yang menikmati hasil. Untung masih ada sang bibi yang begitu menyayanginya. Padahal kalau diurut, justru pamannya lah yang merupakan adik dari papanya. Tapi, malah sang bibi yang bisa dibilang orang luar—yang justru menyanyi Roger begitu besar. Karena itu, ketika rasa bimbang, tidak tenang dan semua rasa yang jelek-jelek datang dalam pikirannya, Roger mengunjungi sang bibi di rumahnya, yang kebetulan hanya ada beliau dan cucu pertamanya yang sudah bisa mer

