MINERVO 204 Menahan amukannya sejenak, Paul mengambil napas banyak dan dihembuskan secara perlahan, dia benar-benar mudah sekali meledak jika sesuatu yang tidak diinginkannya terjadi, apalagi ini menyangkut sepuluh nyawa dari orang-orang yang sangat berharga baginya, tentu saja ia tidak bisa diam. Masih berada di tempat penghukuman Para Pelayan Pendamping yang ruangannya menyerupai studio patung karena banyak sekali kepingan-kepingan patung yang berceceran di lantai, Paul mencoba mengamati gelagat Roswel yang ada di depannya, sedang berdiri sambil tersenyum tipis padanya, setelah sebelumnya ia sempat menghajar si pria berwajah pucat itu sebelum aksinya berakhir gagal karena berhasil ditahan oleh satu jari telunjuk Roswel. “Maaf, Tuan,” ucap Roswel dengan tersenyum manis pada Paul. “Anda