Di lantai bawah, suasana pesta masih berlangsung meriah. Para ibu sosialita berbincang dengan suara tinggi, tertawa, dan saling memamerkan tas-tas mahal mereka. Alula berdiri dengan tenang di sudut ruangan, mengenakan gamis lembut warna salem dan jilbab senada. Aura lembut dan sopannya membuat beberapa tamu mulai memperhatikannya—terutama saat salah satu dosen tamu menyebut prestasi Alula yang cumlaude dan kuliah di universitas terbaik. Namun pandangan Alula teralihkan ketika dari tangga, ia melihat Claudia turun dengan wajah datar, tapi penuh kemenangan. Langkah Claudia ringan, seolah baru saja memenangkan sesuatu. Naluri Alula langsung merasa ada yang tidak beres. Tak lama, Arga menyusul turun. Tatapan matanya bertemu dengan Alula—dan di sana, ada kegelisahan yang tak bisa disembunyika